Senin, 27 Mei 2013

My Story Part I (Introduction)



Hai… First of all, let me introduce myself. Aku Alice Andheeta alias A. Elies Andita. Setidaknya seperti itulah namaku yg tertera di ijazah dan akte kelahiranku. Aku lahir di Surabaya tanggal 22 September 1988. Setelah lulus SMA, tak pernah terlintas sedikitpun di pikiranku untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Mendapatkan kerja dan menghasilkan uang adalah tujuan utamaku setelah meninggalkan bangku sekolah. Setelah mengantongi ijazah SMA, umumnya anak-anak seusiaku berburu formulir pendaftaraan untuk kuliah.
Alice
 Aku sendiri malah berburu koran dan mencari kolom lowongan kerja. Sedang asyik-asyiknya mencari pekerjaan, nenekku yang notabene tante dari bapakku memintaku untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Ia memintaku mendaftar di perguruan tinggi terkemuka di Makassar dan bersedia untuk membiayai segala kebutuhanku. Sungguh tak bisa aku mengelak permintaannya itu, dengan berat hati aku mendaftar SPMB. Saat pengumuman SPMB, tak ada sorang pun yang percaya aku bakal lulus dan akan kuliah di kampus merah Universitas Hasanuddin Makassar. Bak mukjizat, aku yang tak pernah belajar sedikitpun menjelang test SPMB, dapat lulus di pilihan ketigaku, Sastra Inggris. Disinilah aku memulai hidup baruku sebagai seorang mahasiswa.
Tak tau dari mana awalnya, aku memiliki empat sahabat dan membentuk satu kelompok yang sangat solid. Here they are :
1.     ARYATI HAMZAH
Athy
Aryati hamzah atau aku sering memanggilnya Athy. Temanku ini berdarah Gorontalo, lahir pada tanggal 30 November 1987. Selalu ceria dan bikin heboh dimanapun kami berada. Postur tubuhnya yang tak tinggi dan gendut membuatnya terlihat lebih lincah dan lucu. Hehe.. Awal aku mengenalnya, dia adalah gadis yang pendiam, selalu memisahkan diri dari kelompok mahasiswa lainnya. Akan tetapi entah kenapa akhirnya aku bisa akrab dengannya di semester kedua. Saat itu kami sedang mengikuti kegiatan Himpunan Jurusan Sastra Inggris (Perisai), English Camp. Setelah mengenalnya, ternyata ia tak seperti kesan pertama aku melihatnya. Ia lebih ramai dan mudah akrab dengan orang lain. Aku merasa nyaman dengannya. Tak ada kemunafikan dan ia mau berteman denganku apa adanya. Ia tak pernah memilih-milih teman hanya karena dia anak penting di Himpunan atau anak yang pintar di kelas. Itu yang membuatku akrab dengannya. 

2.     DIAN EKA FARAMITHA
LingLing
Aku dan teman-teman lainnya biasa menyebutnya dengan LingLing atau Dinkdonk. Namanya Dian Eka Faramitha. Gadis bermata sipit kelahiran 30 Oktober 1988 ini berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan. Walaupun aku tak pernah kesana, tapi aku tau Toraja adalah tempat yang indah dan menjadi salah satu tempat yang ingin aku kunjungi. Dian adalah teman pertamaku di kampus. Aku mengenalnya secara tak disengaja. Kami bertemu setelah Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) atau yang dulunya dikenal dengan OSPEK. Kami akrab dengan sendirinya dalam proses pertemanan mahasiswa baru. Dian anak yang pintar, baik, dan pendiam. Awalnya ia lebih cenderung mendengarkan ketimbang bercerita tentang ia dan hidupnya. Akan tetapi, setelah akrab, ia menjadi lebih terbuka. Paling ngerti tentang artis-artis Hollywood. Mau tau tentang film-film and lagu-lagu barat, tanya aja dia. Bahasa Inggrisnya pun tak diragukan :)
 

3.     STEPHANI SANTI EDE
San San

Namanya Stephani Santi Ede. Aku memanggilnya Santy atau San San. Dia berasal dari Nusa Tenggara Timur. Lucunya, dia memiliki tanggal kelahiran yang sama denganku, 22 September. Hanya saja ia lahir setahun lebih awal dariku, 1987. Carilah mahasiswi Sastra Inggris angkatan 2006 yang berambut keriting dan bertai lalat di dekat hidung, itulah Santy. Aku mengenalnya sebagai seseorang yang hebat atas latar belakang keluarganya. Ia tumbuh menjadi perempuan yang baik dan pintar.  Aku tak tau apa jadinya aku jika aku menjadi dirinya. Santy adalah pendengar yang baik. Ia selalu memberikan saran atau solusi yang baik atas masalah-masalah yang sering aku utarakan padanya. Bukan hanya aku, tiga temanku lainnya tak jarang pula menceritakan masalah-masalah mereka kepadanya. Memilih kuliah di Makassar dan tinggal di rumah om-nya yang istrinya kadang tak begitu bersahabat. Walaupun lelah, ia tetap menjalani semua dengan sabar. Satu-satunya di antara kami yang beragama Nasrani, tapi itu tak membuat kami membeda-bedakannya. Justru dalam perbedaan ini, kami bisa saling mengingatkan satu sama lain untuk beribadah.

 
4.     UPI LAILA HANUM
Uphie
The last but not least, Upi Laila Hanum. Panggilannya Uphie. Usianya termuda di antara kami berlima. Gadis berdarah Bugis Bulukumba ini lahir pada tanggal 28 Januari 1989. Postur tubuhnya tinggi. If she has a good mood, dia akan terlihat tampak sangat bersemangat. Akan tetapi, jangan ditanya jika ia lagi bad mood, sungguh tak sedap dipandang. Hehe.. Satu-satunya diantara kami yang melanjutkan kuliah ke jenjang Magister. Sungguh ia memiliki nasib yang baik karena mempunyai kesempatan itu. Tinggal di kost yang sama dengan Athy. Mereka berdua sangat akrab sampai terlihat seperti kakak beradik, hmmm.. no! Ibu dan anak I guest hehehe.. Gemar membaca buku dan menonton, itulah Uphie. Tak heran kalau dia memiliki wawasan yang luas. Ia selalu bersemangat untuk menceritakan buku yang telah ia baca atau film yang telah ditontonnya. Selain itu, ia juga hobi tidur. Jangan pernah bangunkan ia jika ia sudah tidur pulas, tak akan berhasil. Biarkan ia bangun sendiri. :D

Itulah biography of my best friends di Kampus Merah. Ikuti perjalanan kami selanjutnya ya.. :D